MENTENG, Adolf Heuken SJ & Grace Pamungkas ST

Judul/Title: Menteng: 'Kota Taman' pertama di Indonesia
Penulis/Author: Adolf Heuken SJ & Grace Pamungkas ST
Penerbit/Publisher: Cipta Loka Caraka
Edisi/Edition: 2001
Halaman/Pages: 136
Dimensi/Dimension: 18 x 25 x 1cm
Bahasa/Language: Indonesia
Call No.: 728/Heu/m/C.1
Status: Ada/Available

***
Kami tinggal di Menteng sejak akhir tahun 1960-an: Pada waktu itu jalan-jalan utama pun banyak lobang, lampu jalanan sebagian rusak. Jl. Cokroaminoto belum ramai, karena berakhir di Kali Banjir dan Bioskop Menteng termasuk bioskop kelas satu di Jakarta. Kavaleri bermarkas di Jl. Gereja Theresia dan satuan tentara lain di Jl. Mangunsarkoro. Waktu itu Jenderal Soeharto tinggal di bundaran Jl. H.A. Salim dan Jl. Cendana masih sepi. Mesjid Sunda Kalapa belum dibangun dan pengunjung Gereja HKBP belum memadati Jl. Jambu. Jalan-jalan di sekitar Gereja Theresia dan Sarinah (yang belum selesai dibangun) sering dilanda banjir besar, sehingga banyak mobil mogok. Menteng -- selain bulevar Jl. Imam Bonjol-Diponegoro -- merupakan kawasan pemukiman yang tenang. Sangat nyaman duduk di teras di muka rumah pada sore dan malam hari sambil memandangi jalan melalui pagar hijau yang rendah, membaca koran atau menerima tamu. Suasana sepi, kecuali bunyi tik-tok penjual bakso, teriakan 'Sate!' dan kencrang-kencring tukang pijit yang lewat. Becak dengan giring-giring membawa orang ke tempat tujuan. Di beberapa kios lama di persimpangan jalan dijual minuman dan kebutuhan pokok rumah tangga. Toko Li baru berubah menjadi Toserba Gelael pertama, dan Lapangan Persidja belum dikelilingi tembok tinggi. Menteng ini hilang...

PINJAM BUKU INI/RENT THIS BOOK

0 comments:

Post a Comment